Polusi udara
merupakan salah satu kondisi di mana udara yang berada di lingkungan mengalami
pencemaran. Pencemaran tersebut menyebabkan kualitas udara menjadi buruk dan
dapat menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan manusia. Kondisi memburuknya
kualitas udara tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu berupa
faktor kesengajaan manusia atau karena faktor alam. Meskipun alam dapat
menimbulkan bahaya polusi udara, namun hampir 90% penyebab tercemarnya udara
merupakan suatu hal yang disebabkan oleh kesengajaan manusia.
Berikut ini akan dijelaskan berbagai faktor yang menyebabkan
polusi udara.
1. Emisi dari Kendaraan/Transportasi
Pertumbuhan transportasi di Indonesia memang sangat pesat.
Setiap tahunnya jumlah pengendara sepeda motor dan mobil mengalami kenaikan dan
berdampak pada memburuknya kualitas udara di lingkungan. Berbagai alat
transportasi, seperti motor, mobil, pesawat, dan sebagainya, pada umumnya
menggunakan proses pembakaran untuk memanfaatkan energi dari bahan bakar fosil.
Proses pembakaran tersebut menghasilkan karbon monoksida, suatu partikel yang
menyebabkan pencemaran di udara, termasuk sebagai salah satu penyebab
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
2. Pembakaran pada Proses Industri
Industri dalam taraf besar menjadi penyumbang besar adanya
polusi udara. Industri besar kebanyakan selalu melibatkan proses pembakaran
bahan bakar fosil sebagai penggerak industri tersebut. Hasil dari pemakaran
tersebut merupakan penyumbang besar akan adanya polusi udara. Bahkan pada
beberapa kasus, industri besar seringkali menimbulkan pencemaran lingkungan
lainnya, seperti pencemaran tanah dan air.
3. Efek Samping dari Pertanian
Pengembangan pertanian pada zaman modern saat ini menggunakan
bantuan mesin-mesin modern yang menggunakan pembakaran bahan bakar fosil.
Proses ini hampir tidak bisa dihindari mengingat perlunya proses pertanian yang
dapat menghasilkan bahan pangan yang maksimal.
4. Efek Memasak
Di negara maju, setiap rumah tangga akan memasak menggunakan
pembakaran dari kompor gas. Penggunaan kompor gas akan meminimalkan resiko
pencemaran udara akibat kegiatan memasak. Namun lain halnya di negara
berkembang, kebanyakan rumah tangga memasak dengan bantuan pembakaran dari kayu
bakar. Kegiatan pembakaran tersebut menimbulkan polutan di udara. Lebih parah
lagi, proses tersebut hampir dilakukan setiap hari.
5. Pemanas Rumah
Kondisi ini sering dialami oleh negara-negara yang beriklim
dingin seperti di Eropa. Pada saat musim dingin, mereka akan membuat pemanas
rumah dengan menggunakan pembakaran dari kayu, batu bara, atau bahkan pemanas
elektrik yang mengandalkan pembakaran dari bahan bakar fosil. Alhasil, polusi
udara akan meningkat karena proses tersebut.
6. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Sayangnya,
di Indonesia bencana kebakaran hutan hampir seluruhnya disebabkan oleh
kesengajaan manusia. Bahkan setiap tahunnya, bencana kebakaran hutan dinyatakan
sebagai bencana nasional. Jutaan hektar wilayah Indonesia mengalami krisis udara
bersih akibat adanya kebakaran hutan.
7. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi merupakan penyebab polusi udara oleh bencana alam. Gunung meletus akan melepaskan zat kimia ke udara, yakni sulfur dioksida. Zat kimia tersebut menyebabkan adanya polusi sehingga udara di sekitar letusan gunung berapi akan tercemar. Meskipun letusan gunung berapi menyebabkan udara tercemar, namun dampak polusi udara dari gunung berapi tidak seburuk polusi udara yang disebabkan oleh ulah manusia. Karena itu, pencemaran udara yang disebabkan oleh ulah manusia masih dianggap sebagai faktor utama menurunnya kualitas udara.
8. Proses Peleburan Logam
Beberapa
industri peleburan logam menggunakan berbagai teknik pembakaran yang
menghasilkan peleburan logam. Peleburan logam tersebut menghasilkan asap timbal
yang mencemari udara. Timbal merupakan salah satu jenis logam berat yang dapat
mengganggu pernapasan manusia. Asap timbal tidak hanya dihasilkan oleh proses
peleburan logam pada industri. Logam timbal hasil pembakaran juga dapat
dihasilkan oleh proses pembakaran pada kendaraan bermotor yang memiliki emisi
buruk.
9. CFC
CFC
merupakan efek yang dihasilkan oleh aerosol. Saat ini bahan aerosol memang
telah dilarang, namun kenyataan membuktikan bahwa CFC yang dihasilkan oleh aerosol
dapat bertahan di atmosfer hingga 100 tahun. CFC tersebut akan membuat lapisan
troposfer rusak dan menimbulkan efek pemanasan global.
Dampak Polusi Udara
Beberapa
penyebab polusi udara tersebut terbukti tidak hanya menurunkan kualitas udara
di lingkungan kita, tetapi juga berpotensi menyebabkan bencana di bumi. Bencana
tersebut muncul sebagai akibat adanya pemanasan global yang akhir-akhir ini
menjadi isu penting di dunia internasional. Lalu apa saja dampak negatif dari
bahaya polusi udara?
1. Menurunnya Kesehatan Manusia
Polusi
udara merupakan faktor utama penyebab infeksi saluran pernapasan atas (ISPA),
termasuk berbagai gangguan pernapasan lainnya seperti pneumonia, bronkitis, dan
sebagainya. Setiap tahunnya, penderita gangguan pernapasan di Indonesia semakin
meningkat. Salah satu penyebabnya ialah semakin memburuknya kondisi udara kita.
Bahkan, gangguan pernapasan menjadi penyebab kematian tersebsr keenam di
Indonesia. Dimungkinkan jumlah kematian akibat gangguan pernapasan juga makin
meningkat setiap tahunnya, karena kualitas udara di Indonesia semakin memburuk.
2. Menghambat Perkembangan Tanaman
Polusi
udara akan menyebabkan berbagai gangguan pada perkembangan tanaman, seperti
gangguan klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Kondisi tersebut dapat berakibat
buruk pada kelangsungan hidup makhluk lain, karena tumbuhan merupakan sumber
dari mata rantai kehidupan. Polusi udara juga berpotensi menyebabkan proses
fotosintesis pada tumbuhan menjadi terhambat, akibatnya tumbuhan mudah layu dan
mati.
3. Menyebabkan Hujan Asam
Udara
yang telah terkontaminasi dengan CO2, NO2, dan N2O akan menyebabkan hujan asam.
Zat-zat kimia dalam atmosfer seperti yang telah disebutkan tadi, akan bereaksi
bersama dengan air hujan sehingga air hujan akan memiliki pH asam, biasanya pH
sebesar 5,6. Hujan asam dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan, seperti
memperburuk kualitas air di permukaan, tanaman menjadi rusak karena air sudah
tidak sehat, kualitas tanah dan air akan menurun karena berbagai jenis logam
yang mencemari air hujan akan ikut meresap ke dalam lapisan tanah, dan juga
dapat mengakibatkan bangunan cepat rusak karena hujan asam memiliki sifat
korosif.
4. Menimulkan Efek Rumah Kaca
Berbagai
jenis zat kimia seperti CO2, CFC, metana, dan NO2 akan bertahan di lapisan
troposfer yang ada di atmosfer. Kondisi tersebut akan menyebabkan efek rumah
kaca. Efek rumah kaca tersebut dapat berakibat buruk pada kelangsungan hidup
berbagai makhluk di permukaan bumi, seperti meningkatnya suhu permukaan bumi,
menyebabkan pencairan es di kutub sehingga permukaan air laut semakin tinggi,
terjadi perubahan iklim baik secara regional maupun global, serta menyebabkan
siklus hidup flora dan fauna mengalami perubahan.
5. Rusaknya Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang ada di atmosfer berfungsi untuk melindungi
makhluk hidup di bumi dari radiasi dinar ultraviolet. Kerusakan lapisan ozon
tersebut disebabkan efek emisi CFC yang menyebabkan penguraian molekul ozon
lebih cepat sehingga mengakibatkan lapisan ozon di stratosfer mengalami
kerusakan.
Solusi terhadap
Polusi Udara
Polusi udara terbuksi menimbulkan berbagai masalah bagi
kehidupan di muka bumi. Perlu adanya upaya dari manusia untuk memperbaiki
kualitas udara sebagai bentuk usaha meningkatkan kualitas kehidupan dan juga
menjaga keseimbangan dengan alam. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah polusi udara tersebut adalah :
·
Melakukan pembatasan terhadap jumlah
kepemilikan pribadi kendaraan bermotor. Upaya ini dapat dimulai dengan
meningkatkan jumlah dan juga kualitas transportasi umum seperti bus,
kereta api, dan lain sebagainya. Jumlah transportasi kecil seperti angkot dan
juga berbagai transportasi umum yang tidak lolos uji emisi harus
dikurangi. Upaya tersebut dapat menekan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor
secara pribadi sehingga polusi yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor
dapat dikurangi.
·
Memberikan pembatasan terhadap usia
kendaraan bermotor. Kendaraan yang sudah berusia relatif tua memerlukan
perhatian khusus untuk megetahui pengaruhnya terhadap kualitas udara.
Kendaraan yang berusia relatif tua berpeluang besar menyumbangkan jumlah polusi
yang besar bagi udara, karena semakin tua usia kendaraan biasanya akan diikuti
dengan menurunnya kinerja mesin.
·
Melakukan uji emisi secara berkala
terhadap kendaraan bermotor. Langkah ini dapat dilakukan oleh aparat kepolisian
yang bertugas untuk mengatur lalu lintas. Dengan langkah ini, pemilik kendaraan
bermotor akan memperhatikan kondisi emisi kendaraannya. Uji emisi juga penting
dilakukan untuk mengontrol keadaan udara lingkungan terutama di wilayah
perkotaan dengan tingkat kemacetan yang tinggi.
·
Kemacetan dan tanjakan merupakan
penyumbang polusi yang terbesar oleh kendaraan bermotor. Karena itu perlu
adanya pengaturan lalu lintas yang baik serta tindakan tegas kepada pelanggar
lalu lintas yang menyebabkan kemacetan. Semakin tinggi angka kemacetan, jumlah
polutan di udara juga semakin meningkat.
·
Melakukan reboisasi. Penanaman kembali
penting dilakukan sebagi upaya untuk perbaikan lahan yang rusak akibat
kebakaran hutan. Tumbuhan dianggap sebagai paru-paru dunia karena dapat
menghasilkan jumlah oksigen yang relatif besar untuk meningkatkan kualitas
udara. Penanaman pohon juga dapat dilakukan di daerah jalan raya dengan tingkat
kemacetan yang relatif tinggi. Upaya tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan
kondisi udara yang mengalami pencemaran akibat emisi kendaraan bermotor di
wilayah kemacetan.
Itulah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
kualitas udara di sekitar kita. Hal pertama yang paling penting untuk dilakukan
ialah menanamkan kesadaran bahwa menjaga lingkungan adalah hal mutlak. Polusi
udara merupakan masalah lingkungan yang menyebabkan kerusakan di sektor-sektor
lain seperti pencemaran tanah, air, dan juga kesehatan makhluk di bumi. Untuk
itu, penting kiranya meningkatkan partisipasi guna meningkatkan kualitas udara
di permukaan bumi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar