Artikel Kesehatan Gigi
Thursday, April 12th, 2012 - Kesehatan
Artikel Kesehatan Gigi – Artikel kesehatan gigi sangat
menarik untuk kita baca karena akan memberikan informasi bagi kita untuk
menjaga kesehatan gigi kita. Gigi adalah alat yang sangat vital untuk menikamti
makanan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita sudah tua dan gigi sudah
kropos dan bahkan sudah tanggal, maka kita tidak bisa menikmati lagi makanan
yang kita sukai. Berikut ini adalah beberapa informasi yang dapat memberikan
kita pengetahuan untuk menjaga kesehatan gigi.
Nutrisi Sehat yang Baik untuk Gigi
Makanan yang manis-manis sering
menjadi kambing hitam penyebab gigi sakit dan berlubang. Tapi ada beberapa
makanan sehat yang justru bisa menjadi sahabat dan menyehatkan gigi. Apa saja?
Makanan tertentu seperti makanan
manis dan bersoda dapat menjadi musuh bagi gigi. Semakin lama terpapar dan
makin tinggi frekuensi makanan yang menjadi musuh gigi, maka akan semakin
bahaya bagi gigi Anda.
Namun beberapa makanan tertentu
justru baik untuk gigi, seperti dilansir onlymyhealth
1. Keju
Keju dapat menyeimbangkan pH dalam
mulut, sehingga bisa menjadi alternatif sebagai hidangan penutup.
2. Teh hijau
Minuman yang dikenal dengan khasiat
melangsingkan ini sangat dianjurkan oleh dokter gigi karena dapat membunuh kuman di dalam mulut, sehingga mencegah pembentukan plak dan kerusakan gigi.
3. Bawang merah
Bawang merah mengandung senyawa
sulfur tertentu yang membuat salah satu anti bakteri alamin paling kuat.
4. Daun mint
Daun mint baik untuk mulut karena
dapat membantu melawan bau mulut.
5. Biji wijen
Biji wijen mengandung kalsium tinggi
dan dapat meningkatkan kesehatan gigi Anda.
6. Air putih
Cukup minum air putih dapat membuat
tubuh tetap terhidrasi dan juga merangsang sekresi air liur. Minum air putih
juga membantu mencuci partikel makanan yang jauh terjebak di gigi.
Gigi Ngilu, Peringatan Gigi Sensitif
Hipersensitif dentin sebenarnya
masalah pada gigi yang bukan berasal dari penyakit gigi, melainkan karena
terbukanya dentin yang terletak di bawah enamel gigi sehingga gigi menjadi
sensitif dan rentan. Sensitivitas ini bisa disebabkan sejumlah hal, seperti
abrasi ketika menyikat gigi atau erosi yang menggerus enamel gigi.
“Dentin terdiri dari lubang-lubang
kecil yang menuju bagian dalam gigi yang berisi saraf. Bila dentin terbuka,
maka rangsangan pada bagian dentin itu mudah menyebabkan rasa ngilu yang tajam
dan sesaat,” papar Dr.How Kim Chuan, pakar kesehatan gigi dari Malaysia dalam
acara jumpa pers Pendekatan Terkini dalam Perawatan Gigi Sensitif yang diadakan
oleh GlaxoSmithKline di Jakarta beberapa waktu lalu.
Keluhan gigi sensitif bisa dialami
siapa saja, namun 52 persen pasien gigi sensitif tidak melakukan perawatan
maupun konsultasi terhadap gejala gigi sensitif. Bahkan 75 persen pasien tidak
melakukan perawatan sederhana di rumah untuk mengatasi keluhannya.
“Kebanyakan pasien salah persepsi
dan menganggap keluhan ini tidak berbahaya dan tidak serius,” kata drg.Ariandes
Veddytarro, GSK Dental Detailing Specialist, dalam kesempatan yang sama.
Padahal, keluhan gigi sensitif bisa
berpengaruh pada kesehatan gigi secara keseluruhan. “Karena gigi terasa ngilu,
penyikatan pun tidak maksimal sehingga plak bisa tumbuh dengan cepat dan
menimbulkan kerusakan gigi,” kata Ariandes.
Menurut How sebenarnya perawatan
sederhana seperti memakai pasta gigi khusus gigi sensitif sudah cukup untuk
mengatasi keluhan ngilu dan nyeri pada gigi.
“Karena penyebabnya adalah
pergerakan cairan di dalam dentin, maka lubang-lubang dentin perlu ditutup.
Penutupan ini juga untuk menghambat respon ujung-ujung saraf sehingga
rangsangan tidak diteruskan ke otak,” katanya.
Perawatan dengan pasta gigi khusus,
menurut How termasuk dalam perawatan minimal invasif, selain sederhana juga
tidak perlu mengeluarkan biaya banyak namun memberikan hasil yang efektif.
“Hasil studi klinis menunjukkan
lapisan sumbatan dentin yang terbentuk berkat bahan aktif desensitizing agents
yakni strontium asetat terbukti meredakan rasa sakit pada gigi sensitif sampai
46 persen,” paparnya.
Sementara itu perawatan gigi yang
sensitif yang permenen bisa dengan menggunakan tambalan gigi untuk menutup
tubulus dentin, sampai melakukan bedah gusi. Namun menurut How hal ini tidak
terlalu direkomendasikan, karena konsep terapi kedokteran saat ini adalah
menganut minimal invasif.
Memiliki gigi yang putih dan bersih
tentu akan meningkatkan rasa percaya diri. Tak heran jika pemutih gigi termasuk
dalam produk kosmetik yang paling laris di Amerika menurut survei American
Academy of Cosmetic Dentistry tahun 2011.
Makanan Pemutih Gigi
Selain perawatan ke dokter gigi,
orang Amerika dikenal gemar membeli produk-produk pemutih gigi tanpa resep.
Padahal, cukup banyak bahan alami dan murah yang bisa membantu mencerahkan
warna gigi.
Apel, kacang hijau segar, kembang
kol, wortel, dan buah-buahan renyah lainnya membantu memutihkan gigi. Buah
tersebut yang dimakan mentah dan segar akan bertindak seperti sikat gigi alami
dan menyapu sisa makanan dan noda yang tertinggal di gigi.
Keuntungan lainnya adalah
buah-buahan itu rendah kalori dan tinggi nutrisi. Mengunyah buah-buahan segar
juga secara tidak langsung memijat gusi dan meningkatkan sirkulasi darah ke
bagian gusi sehingga jaringan gusi tetap sehat. Mengunyah buah juga akan
meningkatkan produksi air liur, cairan yang penting bagi kesehatan mulut dan
gigi.
Buah lain yang juga disarankan
adalah stroberi dan jeruk. Stroberi mengandung enzim yang disebut asam malik
yang membantu gigi tetap putih.
Sementara itu keju dan produk susu
lainnya seperti yogurt mengandung asam laktat yang membantu mencegah gigi
berlubang.
Para ahli gigi juga menyarankan agar
kita berkumur-kumur dengan air atau mengunyah permen karet bebas gula yang
mengandung xylitol setelah makan jika tidak sempat menyikat gigi. Berkumur akan
mengurangi noda sisa makanan yang tertinggal.
http://www.artikelind.com/2012/04/artikel-kesehatan-gigi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar