Selasa, 22 November 2016

Artiekl Kesehatan Gigi

Artikel Kesehatan Gigi
Thursday, April 12th, 2012 - Kesehatan

Artikel Kesehatan Gigi – Artikel kesehatan gigi sangat menarik untuk kita baca karena akan memberikan informasi bagi kita untuk menjaga kesehatan gigi kita. Gigi adalah alat yang sangat vital untuk menikamti makanan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita sudah tua dan gigi sudah kropos dan bahkan sudah tanggal, maka kita tidak bisa menikmati lagi makanan yang kita sukai. Berikut ini adalah beberapa informasi yang dapat memberikan kita pengetahuan untuk menjaga kesehatan gigi.
Nutrisi Sehat yang Baik untuk Gigi
Makanan yang manis-manis sering menjadi kambing hitam penyebab gigi sakit dan berlubang. Tapi ada beberapa makanan sehat yang justru bisa menjadi sahabat dan menyehatkan gigi. Apa saja?
Makanan tertentu seperti makanan manis dan bersoda dapat menjadi musuh bagi gigi. Semakin lama terpapar dan makin tinggi frekuensi makanan yang menjadi musuh gigi, maka akan semakin bahaya bagi gigi Anda.
Namun beberapa makanan tertentu justru baik untuk gigi, seperti dilansir onlymyhealth
1. Keju
Keju dapat menyeimbangkan pH dalam mulut, sehingga bisa menjadi alternatif sebagai hidangan penutup.
2. Teh hijau
Minuman yang dikenal dengan khasiat melangsingkan ini sangat dianjurkan oleh dokter gigi karena dapat membunuh kuman di dalam mulut, sehingga mencegah pembentukan plak dan kerusakan gigi.
3. Bawang merah
Bawang merah mengandung senyawa sulfur tertentu yang membuat salah satu anti bakteri alamin paling kuat.
4. Daun mint
Daun mint baik untuk mulut karena dapat membantu melawan bau mulut.
5. Biji wijen
Biji wijen mengandung kalsium tinggi dan dapat meningkatkan kesehatan gigi Anda.
6. Air putih
Cukup minum air putih dapat membuat tubuh tetap terhidrasi dan juga merangsang sekresi air liur. Minum air putih juga membantu mencuci partikel makanan yang jauh terjebak di gigi.
Gigi Ngilu, Peringatan Gigi Sensitif
Hipersensitif dentin sebenarnya masalah pada gigi yang bukan berasal dari penyakit gigi, melainkan karena terbukanya dentin yang terletak di bawah enamel gigi sehingga gigi menjadi sensitif dan rentan. Sensitivitas ini bisa disebabkan sejumlah hal, seperti abrasi ketika menyikat gigi atau erosi yang menggerus enamel gigi.
“Dentin terdiri dari lubang-lubang kecil yang menuju bagian dalam gigi yang berisi saraf. Bila dentin terbuka, maka rangsangan pada bagian dentin itu mudah menyebabkan rasa ngilu yang tajam dan sesaat,” papar Dr.How Kim Chuan, pakar kesehatan gigi dari Malaysia dalam acara jumpa pers Pendekatan Terkini dalam Perawatan Gigi Sensitif yang diadakan oleh GlaxoSmithKline di Jakarta beberapa waktu lalu.
Keluhan gigi sensitif bisa dialami siapa saja, namun 52 persen pasien gigi sensitif tidak melakukan perawatan maupun konsultasi terhadap gejala gigi sensitif. Bahkan 75 persen pasien tidak melakukan perawatan sederhana di rumah untuk mengatasi keluhannya.
“Kebanyakan pasien salah persepsi dan menganggap keluhan ini tidak berbahaya dan tidak serius,” kata drg.Ariandes Veddytarro, GSK Dental Detailing Specialist, dalam kesempatan yang sama.
Padahal, keluhan gigi sensitif bisa berpengaruh pada kesehatan gigi secara keseluruhan. “Karena gigi terasa ngilu, penyikatan pun tidak maksimal sehingga plak bisa tumbuh dengan cepat dan menimbulkan kerusakan gigi,” kata Ariandes.
Menurut How sebenarnya perawatan sederhana seperti memakai pasta gigi khusus gigi sensitif sudah cukup untuk mengatasi keluhan ngilu dan nyeri pada gigi.
“Karena penyebabnya adalah pergerakan cairan di dalam dentin, maka lubang-lubang dentin perlu ditutup. Penutupan ini juga untuk menghambat respon ujung-ujung saraf sehingga rangsangan tidak diteruskan ke otak,” katanya.
Perawatan dengan pasta gigi khusus, menurut How termasuk dalam perawatan minimal invasif, selain sederhana juga tidak perlu mengeluarkan biaya banyak namun memberikan hasil yang efektif.
“Hasil studi klinis menunjukkan lapisan sumbatan dentin yang terbentuk berkat bahan aktif desensitizing agents yakni strontium asetat terbukti meredakan rasa sakit pada gigi sensitif sampai 46 persen,” paparnya.
Sementara itu perawatan gigi yang sensitif yang permenen bisa dengan menggunakan tambalan gigi untuk menutup tubulus dentin, sampai melakukan bedah gusi. Namun menurut How hal ini tidak terlalu direkomendasikan, karena konsep terapi kedokteran saat ini adalah menganut minimal invasif.
Memiliki gigi yang putih dan bersih tentu akan meningkatkan rasa percaya diri. Tak heran jika pemutih gigi termasuk dalam produk kosmetik yang paling laris di Amerika menurut survei American Academy of Cosmetic Dentistry tahun 2011.
Makanan Pemutih Gigi
Selain perawatan ke dokter gigi, orang Amerika dikenal gemar membeli produk-produk pemutih gigi tanpa resep. Padahal, cukup banyak bahan alami dan murah yang bisa membantu mencerahkan warna gigi.
Apel, kacang hijau segar, kembang kol, wortel, dan buah-buahan renyah lainnya membantu memutihkan gigi. Buah tersebut yang dimakan mentah dan segar akan bertindak seperti sikat gigi alami dan menyapu sisa makanan dan noda yang tertinggal di gigi.
Keuntungan lainnya adalah buah-buahan itu rendah kalori dan tinggi nutrisi. Mengunyah buah-buahan segar juga secara tidak langsung memijat gusi dan meningkatkan sirkulasi darah ke bagian gusi sehingga jaringan gusi tetap sehat. Mengunyah buah juga akan meningkatkan produksi air liur, cairan yang penting bagi kesehatan mulut dan gigi.
Buah lain yang juga disarankan adalah stroberi dan jeruk. Stroberi mengandung enzim yang disebut asam malik yang membantu gigi tetap putih.
Sementara itu keju dan produk susu lainnya seperti yogurt mengandung asam laktat yang membantu mencegah gigi berlubang.
Para ahli gigi juga menyarankan agar kita berkumur-kumur dengan air atau mengunyah permen karet bebas gula yang mengandung xylitol setelah makan jika tidak sempat menyikat gigi. Berkumur akan mengurangi noda sisa makanan yang tertinggal.



http://www.artikelind.com/2012/04/artikel-kesehatan-gigi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar